Jumat, 22 Oktober 2010

Pengantar Sosiologi

PENGANTAR SOSIOLOGI
MATERI YANG DI PELAJARI
• Berfikir secara sosiologi
• Aliran – aliran berfikir sosiologi makro
• Aliran – aliran berfikir sosiologi mikro
• Aliran sosiologi terpadu
KONSEP DASAR INDIVIDU DAN MASYARAKAT
• Pandangan sosio terhadap individu
• Pandangan sosio terhadap masyarakat
• Perbedaan pandangan individu dan masyarakat
• Memandang hubungan individu dan masyarakat
SOSIOLOGI DAN ILMU PENGETAHUAN
1. PENGERTIAN SOSIOLOGI
Ilmu pengetahuan yg mempelajari masyarakat
Ilmu pengetahuan yg mempelajari hubungan antara manusia dlm
kehidupan masyarakat
Beberapa definisi yg dikemukakan para ahli:
Roucek dan Warren: Sosiologi = ilmu yg mempelajari hubungan antara
manusia dlm kelompok-kelompok
Max Weber: Sosiologi = ilmu yg berupaya memahami tindakan2 sosial
Pakar lainya: Pitirim Sorokin, Paul B. Horton, Allan Jhonson,
Selo Sumardjan dan Soelaeman Soemardi, Soerjono Soekanto, dll
2. PENGERTIAN ILMU PENGETAHUAN
Akumulasi pengetahuan (gejala/sesuatu yg diperoleh dr pengamatan
inderawi) yg disusun secara sistematis.

Semua pengetahuan hasil aktivitas ilmiah ttg realitas peristiwa tanpa ada
keraguan terhadapnya.
3. CIRI-CIRI UTAMA ILMU PENGETAHUAN
1. Empiris
2. rasional/logis
3. dpt di koreksi, terbuka, umum dan kumulatif
4. Obyektif
5. Sistematis
6. memiliki metode mengumpulkan,memformulasi, & menganalisis data,
shg dpt dikembangkan & dipelajari.
4. SIFATHAKIKAT/CIRI SOSIOLOGI
1. ilmu sosial (bukan ilmu agama)
2. membatasi pd apa yg terjadi skr (bukan apa yg seharusnya terjadi)
3. pure science (tp dlm perkembangannya applied science
4. ilmu pengetahuan yg abstrak (tp konkret dlm bentuk perilaku)
5. bertujuan u/ menghasilkan pengertian2 & pola2 umum
6. empiris dan rasional
7. mempelajari gejala umum setiap interaksi antar manusia
8. value free (bebas nilai); artinya obyektif dan ilmiah.
Abdulsyani (2007:12) mendefinisikan ciri-ciri ilmu pengetahuan adalah
rasional, bersifat empiris, umum dan kumulatif.
5. OBYEK STUDI SOSIOLOGI
Obyek studi Sosiologi adalah Masyarakat (seklpk orang yg saling
berhubungan, berinteraksi satu sama lain yg hidup pd tempat tertentu dlm
waktu yg cukup lama)
Atau mencakup tiga aspek, yaitu: a. Struktur Sosial; b. Proses Sosial; dan
c. Perubahan-perubahan Sosial
TEORI-TEORI SOSIOLOGI
1. TOKOH-TOKOH SOSIOLOGI
Auguste Comte: Sosiologi berarti berbicara mengenai masyarakat
Peter L. Berger: studi ilmiah ttg hub antara individu dan masyarakat
Pitirim Sorokin (cukup jelas di muka)
Roucek dan Warren: ilmu yg mempelajari hub antara manusia dlm kelompok2
J.A.A. Van Dorn dan CJ. Lammers: ilmu pengetahuan ttg struktur2 dan proses2
kemasyaraka tan yg b ersifat stabil
Selo Soemardjan: ilmu masyarakat ialah ilmu yg mempelajari struktur sosial dan
proses2 sosial, termasuk perubahan2 sosial
Max Weber: ilmu yg berupaya memahami tindakan2 sosial
William F. Ogburn dan Mayer F. Nimkopf: penelitian ilmiah thdp interaksi
sosial dan hasilnya, yaitu organisasi sosial
Paul B. Horton: ilmu yg memusatkan penelaahan pd kehidupan kelompok
dan produknya
George Ritzer (Paradigma ganda), Emile Durkheim (Suicide), B.F. Skinner,
Charles Horton Cooley, George Simmel, Herbert Spencer, Talcott Parsons,
Robert King Merton, Ralph Dahrendorf, Randall Collins, Edmund Husserl,
Alfred Schutz, Peter L. Berger (lihat Pengantar sosiolog1)
2. ALIRAN/MAZHAB SOSIOLOGI (lihat Pengantar Sosiolog1)
a. Mazhab Geografi dan Lingkungan (Edward Buckle (1821-1862),
b. Mazhab Organis dan Evolusiuner (Herbert Spencer (1820-1903),
c. Mazhab Formal (George Simmel, 1858-1918),
d, Mazhab Psikologi (Gabriel Tarde,1843-1904),
e. Mazhab Ekonomi (Karl Marx dan Marx Weber (1818-1920)
f. Mazhab Hukum (Durkheim masy didasarkan pd solidaritas mekanis)
3. PERKEMBANGAN TEORI SOSIOLOGI
Jaman Keemasan Filsafat Yunani
Masa Plato (429-347 SM) filasof Yunani, ttg makna negara. Ia berhasil
merumuskan teori organis ttg masyarakat mencakup kehidupan sosial &
ekonomi. Aristoteles (384-322 SM) juga menganggap bw masyarakat
adalah suatu organisma hidup (spt pandangan kaum biologiwan) dg
basis kehidupannya adalah moral.
Pada Zaman Renaissance (1200-1600)
Machiavelii adalah orang pertama yg memisahkan antara politik n moral
shg terjadi pendekatan mekanis thdp masyarakat.
Pada Abad Pencerahan (abad ke 16 dan 17)
Pd masa Thomas Hobbes (1588-1679) mengarang buku The Leviathan.
Pada Abad Ke 18
Pd masa John Locke (1632-1704) sbg bpk Hak Asasi Manusia (HAM).
Pandangannya bhw pd dasarnya setiap manusia mempunyai hak2 dasar
yg sangat pribadi, tdk dpt dirampas oleh siapapun termasuk negara
Pada Abad ke 19
Abad ke 19 dianggap sbg abad mulai berkembangnya sosiologi,
terutama sesudah Auguste Comte (1798-1853) memperkenalkan istilah
sosiologi, sbg usaha utk menjawab perkembangan interaksi sosial dlm
masa industrialisasi.
Perkembangan teori sosiologi pd abad ke-20 terjadi cukup pesat di
Amerika.
Faktor pendorong: 1) perubahan sosial masyarakat yg membutuhkan
pemecahan berdasarkan bidang ilmu ttt secara cepat; 2) didorong oleh
perkembangan ilmu, terutama kemasyarakatan yg mampu mengkaji
masyarakat secara ilmiah. Sosiologi berkembang melalui tokoh2nya spt
Talcott Parsons, Robert K. Merton, Kingsley Davis, dan George Homans.
Teori2 sosiologi yg berkembang di Amerika kmd menjadi pusat perhatian
dunia pd th1960-an. Sejalan dg teori interaksionisme simbolik, bangkit
pula teori pertukaran (exchange theory) dikembangkan George Homans
berdasarkan pemikiran psychological behaviorism dari B.F. Skinner.
Perkembangan Teori Sosiologi setelah pertengahan Abad 20,
berkembang teori struktural-fungsional oleh peneus Parsons (Kingsley
Davis dan Wilbert Moore). Pandangannya: bhw stratifikasi adalah suatu
struktur yg scr fungsional diperlukan bagi masyarakat.
Perkembangan kmd, tumbuh teori konflik karya Peter Blau, yg menjadi
cerminan teori struktural-fungsional. Mirip dg karya Mill ttg teori Radikal.
Perkembangan selanjutnya= teori pertukaran (exchange theory)...
Perkembangan pd th1960-an Perkembangan pd th1960-an muncul teori2 sosiologi yg dikenal dg
perspektif sosiologi kehidupan se-hari2 (sociology of everyday life), sekaligus
ikenal dg nama sosiologi fenomenologis & etnometodologi.
Perkembangan teori sosiologi pd dekade 1980-an, di antaranya teori
integrasi mikro-makro (micro-macro integration), integrasi struktur-agensi
(agency-structure integration), sintesis teoritis (theoritical syntheses), dan
metateori (metatheorizing).
4. KEGUNAAN TEORI SOSIOLOGI
Bermanfaat bagi pembangunan, pd tahap awal perencanaannya perlu
data mengenai masyarakat, baik yg akan dibangun, maupun dampak
pemb bagi masyarakat. Data masyarakat mencakup:
1. Pola interaksi sosial.
2. Kelompok2 sosial yg menjadi bagian masyarakat.
3. Kebudayaannya (nilai-nilai):
- Yg mendukung pembangunan.
- yg tidak berpengaruh negatif thdp pembangunan.
- yg menghalangi/menghambat pembangunan.
4. Lembaga2 sosial, spt kesatuan kaidah2 yg berkaitan dg kebutuhan
dasar manusia dan kelompok sosial.
5. Stratifikasi sosial.
Manfaat terapan teori Sosiologi al:
1. meningkatkan kemampuan beradaptasi dg lingkungan sosial.
2. menjaring dan memberikan data sosial yg akurat kepada pemerintah
untuk menyelesaikan masalah sosial dan pembangunan, mulai dr
tahap perencanaan, pelaksanaan, evaluasi.
- tahap perencanaan: data ttg aspirasi dan kebutuhan masyarakat
- tahap pelaksanaan: data ttg kekuatan sosial dlm masyarakat
- tahap penilaian/evaluasi: analisa thdp dampak sosial/konsekuensi yg
dihadapi akibat kebijakan pembangunan.
3. dpt membantu meninjau kembali pemahaman pribadi & orang lain ttg
pola2 kehidupan keluarga dan masyarakat (Sbg bahan kritik thdp
sesuatu yg pd dasarnya sdh perlu dirubah).
4. memungkinkan utk mengetahui & memperoleh kesempatan atau
(dan) kendala dlm kehidupan bermasyarakat.
5. Memberdayakan utk menjadi aktif berpartisipasi dlm kehidupan
bermasyarakat menuju kebaikan bersama.
6. Menolong utk mengenali perbedaan (pluralitas) manusia dan
menghadap tantangan kehidupan dlm dunia yg bervariasi (diverse).
5. PERSPEKTIF SOSIOLOGI
a. PERSPEKTIF EVOLUSIONIS
Dlm perspektif ini mula2 logika membuat polaritas kedudukan antara
posisi terbelakang dan maju.
Paradigma evolusionisme: pandangan/paham yg menarik garis dari
pangkal keterbelakangan menuju ujung kemajuan. Proses/langkah utk
menitinya ditentukan dg mengambil keputusan yg paling efisien.
Keputusan rasional/efisien: memilih yg termurah di antara alternatif
program yg tersedia. Ketika keputusan2 efisiensi direntang melintasi
batas waktu, lahirlah perencanaan rasional.
Contoh: titik pangkal reformasi sejak th 1998, dinilai lahirnya
pembangkangan irasionalitas. Ruang perencanaan teknokratis
menyusut dan ditambal dg perencanaan politis partisipatif.
b. PERSPEKTIF INTERAKSIONIS SIMBOLIK
• Perspektif teori Interaksionisme Simbolik merupakan pendekatan
atau pandangan yg dpt digunakan dlm penelitian fenomena2
kehidupan masyarakat;
• tokoh penggagas George H. Mead & pengikutnya Herbert Blummer,
dan Charles Horton Cooley;
• mencakup pemahaman timbal-balik, penafsiran isyarat2 dan
percakapan merupakan kunci dlm analisis kehidupan masyarakat
manusia;
P h ti d k • Perhatian pd konsep interaksi , baik interaksi dg diri sendiri ( selfinteraction
) maupun interaksi antar individu (baca: file
Interaksionisme Simbolik)
c. PERSPEKTIF FUNGSIONALIS
• Pandangan berakar kuat pd tradisi keteraturan (Menekankan
pentingnya cara2 memelihara keteraturan sosial);
• Pusat perhatian pd kemapanan, ketertiban sosial, kesepakatan,
keterpaduan sosial, kesetiakawanan sosial, pemuasan kebutuhan &
realitas (empirik);
• Mengutamakan rasionalitas dlm menjelaskan peristiwa sosial,
berorentasi pragmatis (berusaha melahirkan pengetahuan terapan
u/ pemecahan masalah;
• Pandangan ini mengatakan: realitas sosial terbentuk oleh sejumlah
unsur empirik nyata; hubungan semua unsurnya dpt dikenali, dikaji,
diukur dg cara dan alat yg berfungsi memelihara keteraturan sosial.
4. PERSPEKTIF KONFLIK
• Pemikiran perspektif konflik menekankan pd adanya perbedaan
individu dlm mendukung suatu sistem sosial. Menurut perspektif ini
masyarakat terdiri dari individu yg masing2 memiliki berbagai
kebutuhan (interests) yg sifatnya langka. Keberhasilan individu
mendptkan kebutuhan dasar tersebut ber-beda2, krn kemampuan
individu ber-beda2. Persaingan u/ mendptkan kebutuhan memicu
munculnya konflik dla masyarakat.
• perspektif konflik (Ralp Dahrendorf), menitikberatkan pd konsep
kekuasaan & wewenang yg tdk merata pd sistem sosial, shg
menimbulkan konflik. Tugas pokok analisis konflik: mengidentifikasi
berbagai peranan kekuasaan dlm masyarakat.
• Manusia adalah mahluk sosial yg diciptakan selalu berinteraksi. Krn itu
beberapa pemikir melihat interaksi sosial sbg mekanisme yg
mengerakan konflik. Beberapa tokoh: Ibnu Khaldun, Karl Marx, Vilfredo
Pareto melihat jalannya sejarah didorong oleh konflik antar manusia.
• Konflik antar kepentingan pribadi dan kepentingan sosial meliputi karya
Adam Smith, temuan Charles Darwin yang menyatakan bahwa “Yang
kuatlah yang paling beruntung dalam perjuangan mempertahankan
hidup.”
• Kebencian yang besar dan yang melekat antar kelompok, antar ras dan
antar orang yang berbeda menyebabkan konflik tak terelakan.
• perspektif ini memiliki proporsi sebagai berikut :
- Setiap masyarakat dlm segala hal tunduk pd proses perubahan;
- Setiap masyarakat dlm segala hal memperlihatkan ketidaksesuaian
dan konflik;
- Setiap unsur dlm masyarakat memberikan kontribusi thdp perpecahan
dan perubahannya;
- Setiap masyarakat sebagian anggotanya berpotensi penggunaan
kekerasan thdp anggota yg lain.
1. PENGERTIAN INDIVIDU
Individum (latin) = satuyan kecil yg tdk bisa dibagi
Dlm konsep sosiologi = manusia hidup berdiri sendiri (sendirian) tdk berkawan
Pendapat2 lain: Soediman Kartohadiprodjo, Auguste Comte, George H. Mead,
Soerjono Soekanto, dll
Pembentukan kepribadian individu dipengaruhi oleh faktor2 kebuyaan,
organisme biologis, lingkungan alam & lingkungan sosial individu tsb.
2. PENGERTIAN MASYARAKAT
Musyarak (arab) = bersama-sama, berubah menjadi masyarakat yg artinya:
berkumpul bersama, hidup bersama saling berhubungan, saling mempengaruhi
Pendpt lain: Auguste Comte, Maurice Duverger, Soerjono Soekanto, Gillin and
Gillin, Mac Iver, Adham Nasution, dll
3. HUBUNGAN INDIVIDU DAN MASYARAKAT
Bermula dr keluarga dan kondisi sosialnya, kmd membawa kesadaran bhw pribadi
berada dlm lingkungan sosial (masy). Dlm kehidupan masyarakat terdpt perbedaan2,
kekurangan2, persamaan2, kesemuanya saling dipertukarkan Charles H.Cooley:
Manusia tdk bisa hidup sendiri, tanpa berhubungan & bekerjasama dg orang lain.
Hassan Shadily: Manusia (selalu) tertarik kpd (ke)hidup(an) bersama.
Faktor pendorong: Hasrat dr Naluri, kelemahan hdp sendiri,…
zoon politicon (Aristolteles): manusia sbg makhluk sosial.., Manusia hidup
bersama bukan (hanya) persamaan, melainkan krn perbedaan2 (Bergson), dll
4. SYARAT2 INTGRASI MANUSIA (individu) DLM KLPK (masyarakat)
a. Individu merasa berhasil mengisi kebutuhan antara satu sama lainnya
b. Tercapainya konsensus (kesepakatan) norma2 dan nilai2 sosial
c. Norma2 konsisten dan berlaku cukup lama
5. ALTERNANTIF HUBUNGAN INDIVIDU DG MASYARAKAT
a. Status individu lebih dominan thdp masyarakat
b. Status masyarakat lebih dominan thdp individu
c. Individu dan masyarakat saling tergantung
1. PENGERTIAN KELOMPOK SOSIAL
Kumpulan orang2 yg mempunyai hubungan interaksional yg melahirkan
perasaan bersama. Roucek dan Warren: 2 atau lebih manusia yg saling
memahami dan terjalin dlm pola interaksi scr keseluruhan. Mayor Polak: suatu
group, sejumlah orang yg saling berhubungan & bersifat sbg sebuah struktur Dll
2. KLASIFIKASI KELOMPOK BERDASARKAN TUNTUTAN SITUASIONAL
Pertalian keluarga berdasarkan keturunan yg sama (fisiologis); perkawinan,
persamaan agama & kepercayaan; bhs & kebudayaan daerah; dekat scr
teritorial; pemilikan & penggarapan tanah yg sama; tanggungjawab yg sama thdp
aturan2 tertentu; krn kepentingan pekerjaan; kepentingan ekonomis; takluk kpd
tuan/majikan yg sama; keterikatan yg sama thdp institusi tertentu; adanya musuh
yg sama; bhs yg sama; saling membutuhkan; pengalaman bertindak bersama;
Situasi tertentu (konflik, assimilasi, akomodasi) yg memerlukan kelompok.
3. PROSES TERBENTUKNYA KELOMPOK
Adanya naluri hidup bersama & berkelompok (zoon politicon); adanya
kepentingan tak terbatas (makhluk kepentingan); u/ memenuhi tujuannya
memerlukan kerjasama & berpikir bersama (klpk); kepentingan …
…kemudahan mempertahankan hidup; kepentingan masa depan yg sama.
Anderson and Parker: kelompok & perangkat norma sosial terjadi krn adanya
komunikasi & interaksi.
Soerjono Soekanto: ttg 4 syarat2 terbentuknya kelompok sosial (hal104)
4. MACAM-MACAM KELOMPOK SOSIAL
a. kelompok kekerabatan: dlm masy sederhana, hubungan antar angg kerabat
saling mengenal dekat, tertarik dg kehidupan kekeluarga & tetangga
(berfungsi membina kerukunan), bentuk pamrih scr pisik & jasa sosial.
b. Kelompok utama & sekunder (primary and secondary group): We feeling,
perasaan memiliki angg thdp kelompok sangat besar; saling membagi
pengalaman, berencana, memecahkan masalah bersama & berusaha
bersama dlm memenuhi kebutuhan bersama.
c. Gemeinschaft dan Gesellschaft (Ferdinand Tonnies): Gemeinschaf, bentuk
kehidupan bersama dg ikatan hub batin scr murni, alamiah & kekal. Ciri
utamanya: intimate (mesra), private (pribadi, terbatas beberapa orang saja),
exclusive (hub hanya utk kita saja). Dasarnya, cinta & kesatuanperasaan
bersama. Jika terjadi konflik, penyelesaiannya menjadi urusan bersama
Gesellschaft, bentuk kehidupan bersama dg ikatan lahiriah,
sementara, terbatas, hub perjanjian/kontrak, kepentingan rasional,
kepentingan pribadi lebih utama, unsur kehidupan lainnya merupakan
alat belaka.
d. Kelompok formal dan Informal
Kelompok formal, sengaja diciptakan berdasarkan peraturan yg
tegas (sah), status angg diatur sesuai dg pembatasan tugas &
wewenang.
Kelompok Informal, terbentuk krn kuantitas pertemuan rutin yg tinggi
(berulang), berdasarkan kesamaan kepentingan, berupa klik
(qliques)= klpk yg terikat kuat atas dasar persahabatan,
kepentingan bersama dg perasaan kplk yg kuat.
5. KELOMPOK-KELOMPOK SOSIAL YG TERATUR/Tdk TERATUR
o Kelompok teratur: kelompok yg mempunyai peraturan tegas dan
sengaja diciptakan anggota2nya u/ mengatur hubungan antar
mereka.
o Ciri-ciri kelompok teratur:
• Memiliki identitas kolektif yg tegas (misal: tampak pd nama klpk,
simbol klpk,dll).
• Memiliki daftar anggota yg rinci.
• Memiliki program kgt yg terus-menerus diarahkan kpd
pencapaian tujuan yg jelas.
• Memiliki prosedur keanggotaan.
o Contoh kelompok teratur: ...
o Contoh kelompok teratur: al. berbagai perkumpulan pelajar atau
mahasiswa, instansi pemerintahan, parpol, org massa, perusahaan,dll.
o Kelompok tidak teratur: kelompok yg tdk mempunyai struktur atau
organisasi tertentu. Kelompok ini terbentuk krn pertemuan yg berulang2.
o Contoh: kelompok belajar, klik, dll.
o Menurut Soerjono Soekanto: klik adalah klp kecil tanpa struktur formal yg
sering timbul dlm kelompok2 besar. Klik ditandai adanya pertemuan2
timbal balik antar anggota, biasanya hanya bersifat “antara kita saja”.
6. KELOMPOK SOSIAL Dlm MASYARAKAT DESA/KOTA
Ciri-ciri masyarakat kota:
􀂃 Pengaruh alam kecil
􀂃 Mata pencaharian beragam sesuai dg keahlian dan ketrampilan
􀂃 kehidupan sosial bersifat gessel schaft (patembayan), lebih individual
dan kompetitif
􀂃 Keadaan status sosial penduduk heterogen
􀂃 Stratifikasi dan diferensiasi sosial sangat mencolok (stratifikasi pendidikan,
kekuasaan, kekayaan, prestasi, dll)
􀂃 Interaksi sosial kurang akrab & kurang peduli thdp lingkungannya
(hubungan= kepentingan)
􀂃 Keterikatan thdp tradisi sangat kecil
􀂃 umumnya berpendidikan lebih tinggi, rasional, menghargai waktu, kerja
keras, dan kebebasan
􀂃 Jumlah warga kota lebih banyak, padat, dan heterogen
􀂃 Pembagian dan spesialisasi kerja lebih banyak dan nyata
􀂃 Kehidupan sosial ekonomi, politik dan budaya amat dinamis, shg
perkembangannya cepat
􀂃 terbuka, demokratis, kritis, mudah menerima unsur2 perubahan,
pembaharuan
􀂃 Pranata sosial bersifat formal sesuai undang2 & peraturan yg berlaku
􀂃 Memiliki sarana prasarana & fasilitas kehidupan yg relatif banyak.
Ciri-ciri masyarakat perdesaan:
􀂉 Letaknya relatif jauh dari kota dan bersifat rural
􀂉 Pengaruh lingkungan alam masih besar thd kehidupan masyarakat
􀂉 Mata pencaharian agraris & relatif homogen (bertani, beternak,
nelayan, dll)
􀂉 Corak kehidupan sosial bersifat gemainschaft (paguyuban & memiliki
community sentiment)
􀂉 Keadaan penduduk (asal-usul), tkt ekonomi, pendidikan & kebudayaan
relatif homogen
􀂉 Interaksi sosial intim, langgeng & bersifat familistik
􀂉 Memiliki keterikatan kuat thdp tanah kelahiran & tradisi2 warisan
leluhurnya
􀂉 menjunjung tinggi prinsip2 kebersamaan/gotong royong ,kekeluargaan,
solidaritas, musyawarah, kerukunan & keterlibatan sosial
􀂉 Jumlah warganya relatif kecil dengan penguasaan IPTEK relatif rendah,
sehingga produksi barang dan jasa relatif juga rendah
􀂉 Pembagian kerja & spesialisasi belum banyak dikenal, shg deferensiasi
sosial masih sedikit
􀂉 Kehidupan sosial budaya bersifat statis, monoton dg tkt perkembangan
lamban
􀂉 kurang terbuka, kurang kritis, pasrah thdp nasib, & sulit menerima unsur
baru
􀂉 Memiliki sistem nilai budaya (aturan moral) yg mengikat & dipedomi
warga dlm melakukan interaksi sosial (turan umumnya tak tertulis)
􀂉 Penduduk konservatif, tp loyal kpd pimpinan & menjunjung tinggi tata
nilai & norma2 yg berlaku.
1. DEFINISI
Kebudayaan: suatu cara hidup (ways of life) atau hasil karya manusia,
meliputi: cara berpikir, cara berencana, & cara bertindak; di samping
segala hasil karya nyata yg dianggap berguna, benar, & dipatuhi atas
kesepakatan bersama. Sbg hasil karya, culture (colere/latin=kebudayaan)
artinya mengolah/mengerjakan apa saja karya yg berguna.
Koentjaraningrat (1984): hal2 yg bersangkutan dg akal dan budi. Asal kata
budi dan daya (budidaya), artinya daya dari budi, kekuatan dari akal.
Selo soemarjan dan Soelaiman Soemardi: semua hasil karya, rasa dan
cipta masyarakat. Karya menghasilkan teknologi dan budaya kebendaan;
Rasa meliputi jiwa manusia, mewujudkan kaidah2 & nilai2
kemasyarakatan; Cipta merupakan kemampuan mental dan berpikir
seseorang dlm kehidupan masyarakat… menghasilkan ilmu pengetahuan.
2. LATAR BEKALANG KEBUDAYAAN DLM KEHIDUPAN MASYARAKAT
Kebudayaan diciptaklan manusia sbg sarana/fasilitas utk memenuhi
berbagai kebutuhan hidupnya.
3. UNSUR-UNSUR KEBUDAYAAN (Kluckhohn)
a. Peralatan, perlengkapan hidup (pakaian, perumahan, senjata dll)
b. Mata pencaharian (pertanian, sistem produksi, dll)
c. Sistem kemasyarakatan (kekerabatan, organisasi, sistem hukum, sistem
perkawinan)
d. Bahasa (lisan, tertulis…)
e. Kesenian (seni rupa, suara, gerak, dll)
f. Sistem pengetahuan
g. Religi (sistem kepercayaan).
Melville J. Herskovits: alat-alat teknologi, sistem ekonomi, keluarga,
kekuasaan politik
4. FUNGSI-FUNGSI KEBUDAYAAN
Berfungsi mengatur manusia ttg tata cara bertingkah laku & berbuat u/
memenuhi kebutuhan hidupnya (mengatur sikap perilaku, pergaulan,
usaha dan bekerjasama manusia dlm upaya mencapai tujuannya).
Berguna bagi manusia utk melindungi diri dari alam, mengatur hubungan
antara manusia, & sbg wadah dari segenap perasaan manusia.
5. SIFAT HAKIKAT KEBUDAYAAN
Setiap kebudayaan mempunyai sifat2 hakikat sbb:
• terwujud dan tersalurkan dari prilaku manusia.
• telah ada terlebih dahulu mendahului lahirnya generasi ttt, & tdk akan
mati dg habisnya usia generasi ybs.
• diperlukan manusia & diwujudkan dlm perilaku manusia.
• mencakup aturan2 yg berisi kewajiban, tindakan2 yg diterima dan
ditolak, tindakan2 yg dilarang dan tindakan2 yg diizinkan.
6. DINAMIKA KEBUDAYAAN
􀂃 setiap kebudayaan Dinamis, sbg akibat dari gerak masyarakat yg
menjadi wadah kebudayaan.
􀂃 Alkuturasi merupakan proses peleburan kebudayaan kelompok
manusia dg unsur2 kebudayaan asing yg berbeda, shg lambat laun
unsur2 kebudayaan asing itu diterima menjadi kebudayaan sendiri,
tanpa menyebabkan hilangnya kepribadian kebudayaan aslinya.
􀂃 Alkuturasi merupakan suatu contoh gerak kebudayaan (PR: Assimilasi)
7. STUDI BUDAYA
􀂾 Budaya adalah sebuah obyek studi yg menarik dlm sosiologi.
􀂾 Studi Budaya Birmingham: melihat budaya dlm perspektif politik,
kemasyarakatan dan budaya itu sendiri.
􀂾 Studi budaya tdk lagi didominasi studi obyek2 budaya tinggi (avantgarde)
namun juga membedah secara langsung budaya kontemporer
yg berkembang di tengah masyarakat, mulai dari komik, bacaan, sains,
hingga film.
􀂾 Secara umum, studi budaya menjalin studi yg melibatkan banyak
analisis dan studi dlm disiplin studi komunikasi, politik, ekonomi, dan studi
ttg linguistik atau semiologi. Semiologi merupakan bidang ilmu yg
mempelajari konsep tanda sbg elemen penyusun obyek budaya.
􀂾 Salah satu pengayaan kajian sosiologi budaya dikembangkan oleh
sosiolog Perancis, Pierre Bordieu (1930-2002), yg mempelajari bgmn pola
budaya yg terbentuk atas ruang pengalaman sosial manusia yg
menyentuh hampir seluruh sisi kehidupan masyarakat modern, mulai
dari sains, budaya pop, televisi, dsb.
7. NILAI NILAI SOSIAL
• Nilai: aturan2 dan norma2 yg digunakan u/ mengukur dan menilai
perilaku atau perbuatan manusia dpt dikatakan benar-salah, baik-buruk,
sesuai-tak sesuai, boleh-tidak dilakukan.
• Nilai: ukuran sikap dan perasaan seseorang yg berkaitan dg keadaan
baik buruk, benar salah, suka tdk terhdp suatu obyek (moral material).
• WJS. Poerwadarminta: Nilai diartikan sbg taksiran harga, harga tukar
(uang), angka kepandaian, kadar/mutu/jumlah/isi.
• Dlm kebudayaan terdpt nilai2 dan norma2 sosial sbg pendorong
manusia berbuat u/ mencapai kepuasan tertentu.
• Baca buku wajib hal 50-54)
8. NORMA NORMA SOSIAL
􀂃 Alvin L.Bertrand mendefinisikan norma sbg suatu standar tingkah laku yg
terdpt dlm masyarakat. Norma sbg bagian kebudayaan non materi yg
merupakan konsepsi idealis tingkah laku.
􀂃 Norma2 dlm masyarakat, berbentuk kebiasaan, tatakelakuan, adat istiadat atau
hukum adat. Pd awalnya kebiasaan, kmd dlm proses sosial yg relatif lama
tumbuh menjadi aturan bertindak yg diakui bersama secara sadar. Pd akhirnya
norma2 ini mempunyai kekuatan memaksa dan sanksi.
􀂃 Norma lebih banyak penekanannya sbg peraturan yg bersanksi.
􀂃 Sanksi merupakan faktor pengendali individu/klpk agar tdk melanggar batas2
larangan dlm bersikap dan pertindak dlm kehidupan masyarakat. Harapannya
adalah agar stabilitas hubungan antar anggota masyarakat dlm segala bentuk
transaksi dan interaksi sosial tetap terpelihara.
􀂃 Abdul Syani (2007), norma merupakan serangkaian peraturan umum ttg
ukuran baik buruk, pantas atau tidak suatu sikap perilaku dlm kehidupan
masyarakat. Fungsinya sbg alat kendali atau batasan2 tindakan anggota
masyarakat agar sesuai dg kehendak umum. Unsur kendali norma itu terletak
pada kekuatan desakan sosial atas dasar kepentingan bersama.
􀂃 Ada 4 bagian norma2 sosial, yaitu:
- cara berbuat (usage)
- kebiasaan (folkways)
- tata kelakuan (mores)
- adat istiadat (custom)
1. PENGERTIAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN
􀂾 Ada beberapa istilah yg relatif sama pengertiannya al: pranata sosial,
bangunan sosial, lembaga sosial, institusi sosial dll. Dlm KBM ini dipakai
istilah “lembaga kemasyarakatan”, krn lebih menunjuk pd bentuk dan
mengandung norma2 sosial kehidupan masyarakat.
􀂾 Lembaga kemasyarakatan: himpunan norma2 dr segala tingkatan yg
berkisar pd kebutuhan pokok didlm kehidupan masyarakat.
􀂾 Lembaga kemasyarakatan dpt juga diartikan sbg organisasi dr
berbagai pola pemikiran dan kelakuan yg terwujud melalui aktivitas2
kemasyarakatan dan hasil-hasilnya.
􀂾 Dlm sosiologi, lembaga mencakup kompleksitas peraturan dan adat
istiadat yg mempertahankan nilai2 yg penting.
􀂾 Dlm wawasan antropologi istilah lembaga kemasyarakatan lazim
disebut sbg sistem nilai budaya yg terdiri dari konsepsi2 yg hidup dlm
alam pikiran sebagian besar warga masyarakat, mengenai hal2 yg
dianggap amat bernilai dlm hidup.
􀂾 Bouman (1982): lembaga2 (institutions) adalah bentuk2 perbuatan
dlm hubungan kelompok yg dilestarikan oleh kultur & transfer kultur.
􀂾 E.B. Reuter: institusi ialah sistem terorganisasi dr praktek2 & peranan2
sosial yg muncul di sekitar nilai atau serangkaian nilai, &
perlengkapan yg muncul u/ mengatur praktek2 tersebut serta
menjalankan aturan2
􀂾 Alvin L. Bertrand: Institusi2 sosial pd hakekatnya adalah kumpulan
norma2 sosial (Struktur-struktur sosial) yg telah diciptakan u/ dpt
melaksanakan fungsi masyarakat. Institusi2 itu meliputi kumpulan
norma2 & bukan norma2 yg berdiri sendiri.
􀂾 Soedjito sosrodihardjo, memberikan 2 macam pengertian, yaitu:
• Pranata2 yg mengatur hubungan antar manusia didlm hidup
bermasyarakat & berkisar sekitar kepentingan2 ttt.
• Sbg wadah atau organisasi u/ memberikan kekuatan
kpd pranata2 tsb.
􀂾 Jadi lembaga dlm pengertian sosiologis adalah kontinuitas proses
hubungan antar manusia atau antar kelompok sosial yg berfungsi
mengatur dan memelihara keteraturan pola perilaku sesuai dg
kebutuhan hidupnya. Secara ringkas dpt disebut sbg aturan
perikelakuan yg menentukan pola2 tindakan & hubungan sosial.
2. PROSES PELEMBAGAAN & PERTAMBAHAN LEMBAGA KEMASYARAKTAN
Proses pelembagaan berdasarkan tahapannya:
a. Taraf pelembagaan masih terbatas diketahui, di mana kepatuhan thdp
norma masih rendah dlm proses pelembagaannya. contoh: seorang
pasien secara normatif mengetahui kalau dia berobat ke dokter maka
dia punya hak u/ dirawat dg baik. dokter juga scr normatif mengetahi
kalau dia merawat pasien akan memperoleh imbalan (taraf
pelembagaan norma masih terbatas mengetahui).
b. Taraf dipahami/dimengerti (norma taraf diketahui menjadi dipahami).
Mulai disadari bhw dlm berperilaku terikat dg batas2 ttt yg tdk boleh
dilanggar. Bila dilanggar, akan terkena sanksi. Misal: mengemudi mobil
harus mempunyai SIM A. Jika dilanggar akan terkena sanksi.
c. Taraf ditaati/dipatuhi, jika seseorang tahu melanggar norma mendapat
sanksi, maka ia cenderung akan mematuhi norma2 yg berlaku.
d. Taraf dihargai, jika norma2 yg berlaku telah dipatuhi oleh seseorang
atau sebagian besar orang, artinya norma tersebut sudah dihargai.
Norma2 yg dihargai, digunakan sbg pedoman berperilaku, & telah
melekat dlm perilaku masyarakat. Jika kepatuhan masyarakat thdp
norma telah disadari sbg kebutuhan hidupnya, berarti proses
pelembagaan norma sdh pd taraf internalisasi (internalized).
Abdul Syani (2007): Baca…
3. TUJUAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN
o Tujuan: relevan dg PP No.5 th 2007 ttg pedoman penataan
kelembagaan pasal 5 adalah utk mempercepat terwujudnya
kesejahteraan masyarakat melalui peningkatan pelayanan masyarakat
dan peran serta masyarakat dlm pemabngunan, pengembangan
kemitraan, pemberdayaan masyarakat, dan kegiatan lain sesuai dg
kebutuhan masyarakat.
o perwujudan partisipasi dlm meningkatkan kualitas hub antar lembaga
kemasyarakatan & antar lembaga kemasyarakatan dg pemerintah,
shg tercipta keseimbangan tanggung jawab & kewenangan antara
pemerintah & masyarakat.
o Menciptakan suasana kondusif yg mendukung proses penguatan
kembali persatuan & kesatuan masyarakat serta mendorong proses
peningkatan pemahaman mengenai demokrasi & Hak Asasi.
o Meningkatkan kesadaran dan pemahaman masyarakat thdp hak &
kewajibannya dlm mencapai tujuan bersama agar rasa aman dan
kerukunan tetap terpelihara.
o Utk mengawasi adat istiadat & tata kelakuan yg menjadi bagian
mutlak lembaga, supaya ang masyarakat mentaati norma2 yg berlaku.
o Utk mengembalikan keserasian yg pernah mengalami gangguan.
o Utk memberi pedoman kpd anggota masyarakat dlm bersikap dan
berperilaku agar terhindar dr konflik & perpecahan
o Memberi pedoman bagi masyarakat ttg sistem pengendalian sosial
(social control) thdp penyimpangan perilaku anggotanya
4. NORMA-NORMA DAN PENGAWASAN SOSIAL (Social Control)
a. Batas Pengertian
􀂃 Norma sosial: kebiasaan umum yg menjadi patokan perilaku dlm klpk
masyarakat & batasan wilayah ttt.
􀂃 Norma (dpt jg disebut peraturan sosial) berkembang seiring dg
kesepakatan2 sosial masyarakatnya.
􀂃 Norma menyangkut perilaku yg pantas dilakukan dlm interaksi sosial.
􀂃 Keberadaan norma dlm masyarakat bersifat memaksa individu atau
suatu kelompok agar bertindak sesuai dg aturan yg telah terbentuk.
􀂃 Norma disusun agar hubungan di antara manusia dlm masyarakat dpt
berlangsung tertib sesuai dg harapan.
􀂃 Pada awalnya norma dibentuk scr tdk sengaja, tp kmd diadari sbg
kebutuhan, mk terun menerus disusun dan disempurnakan. Norma
dlm kehidupan masyarakat berisis tata tertib, aturan, dan petunjuk
standar perilaku yg pantas atau wajar.
b. Macam Norma
􀂉 Norma Agama
Norma Agama: peraturan sosial yg sifatnya mutlak sbgmn
penafsirannya & tdk dpt ditawar atau diubah ukurannya krn berasal
dari Tuhan. Biasanya norma agama berasal dari ajaran agama dan
kepercayaan2 (religi). Pelanggaran thdp norma ini adalah dosa.
Contoh: Melakukan sembahyang, tdk berbohong, tdk mencuri, dll.
􀂉 Norma Susila
Norma susila: peraturan sosial yg berasal dari hati nurani yg
menghasilkan akhlak, shg seseorang dpt membedakan yg baik &
yg buruk. Pelanggaran thdp norma berakibat sanksi pengucilan scr
lahir (dipenjara, diusir) dan batin (dijauhi). Contoh: Orang yg
berhubungan intim di tem4 umum dianggap melanggar norma
susila.
􀂉 Norma Kesopanan
Norma kesopanan: peraturan sosial yg berkaitan dg cara2
berperilaku yg wajar dlm kehidupan bermasyarakat. Pelanggaran
thdp norma akan mendapatkan celaan, kritik, bahkan makian dan
hujatan tergantung tkt pelanggaran.
Contoh:
􀂀 Menerima sesuatu dg tangan kanan.
􀂀 Tdk berkata kotor, kasar, dan sombong.
􀂀 Tdk meludah di sembarang tempat.
Sanksi bagi pelanggarnya berupa cemoohan, celaan, hinaan, atau
dikucilkan dan diasingkan dari pergaulan serta di permalukan
􀂉 Norma Kebiasaan
Norma kebiasaan: sekumpulan peraturan sosial ttg petunjuk perilaku
yg diulang-ulang, shg perilaku tsb menjadi kebiasaan individu.
Pelanggaran thdp norma ini berakibat celaan, kritik, bahkan
pengucilan scr batin.
Contoh:
Membawa oleh2 apabila pulang kampung, bersalaman
ketika bertemu.
􀂀 Kode Etik
􀂀 Kode etik: tatanan etika yg disepakati oleh klpk masyarakat ttt.
􀂀 Contoh: kode etik jurnalistik, kode etik perwira, kode etik
kedokteran.
􀂀 Kode etik termasuk dlm norma sosial, namun bila ada kode etik
yg memiliki sanksi yg relatif berat, maka masuk dlm kategori
norma hukum.
c. Proses Terbentuknya Norma Sosial
􀂀 Manusia sebagai mahluk sosial memiliki ketergantungan dg manusia
lain. Mereka hidup dlm kelompok2, baik kelompok komunal maupun
kelompok materiil.
􀂀 Mereka memp kebutuhan yg berbeda-beda, baik scr individu/klpk
menyebabkan benturan kepentingan. Utk menjaga keseimbangan
kepentingan tsb, mk dibentuklah norma sbg pedoman perilaku.
d. Proses terbentuknya Norma Hukum
Meskipun dlm kehidupan bermasyarakat telah ada norma sosial utk
menjaga keseimbangan kepentingan2nya, namun norma sbg
pedomanperilaku kerap dilanggar atau tdk dipatuhi. Krn itu dibuatlah
norma hukum sbg peraturan/kesepakatan tertulis yg memiliki sanksi
dan alat penegaknya.
e. Perbedaan antara norma hukum dan norma sosial:
1. Norma hukum
􀂀 Aturannya pasti (tertulis)
􀂀 Mengikat semua orang
􀂀 Memiliki alat penegak aturan
􀂀 Dibuat oleh penguasa
􀂀 Sanksinya berat
2. Norma Sosial
􀂀 Kadang aturannya tidak pasti dan tidak tertulis
􀂀 Ada/tdknya alat penegak tdk pasti (kadang ada, kadang tdk)
􀂀 Dibuat oleh masyarakat
􀂀 Sanksi ringan.
f. Pengawasan Sosial (Social Control)
1. Dlm kehidupan masyarakat, sederhana atau modern, senantiasa
menghendaki ketertiban, keteraturan, keseimbangan dan keamanan.
2. Ada kecenderungan aktivitas manusia dlm kehidupan masyarakat bersifat
konsisten dan konstan, shg kmd membentuk pola2 ketertiban. Masyarakat
cenderung mempertahankan ketertiban, shg relatif tertutup (bertentangan)
terhadap perubahan.
3. Dlm kehidupan masyarakat, tindakan manusia selalu diatur dan dibatasi
oleh berbagai norma sosial. Tujuannya adalah agar tindakan manusia tdk
saling bertentangan, berselisih, konflik dan tdk merugikan pihak lain,
sbgmn digariskan norma sosial yg telah disepakati bersama.
4. Norma2 sosial yg berlaku berfungsi sbg pengendali setiap kelakuan
manusia dlm kehidupan masyarakat atau lazim disbut “pengawasan
sosial”.
5. Dalam konsep sosiologi, pengawasan sosial dpt diartikan sbg suatu proses
pembatasan tindakan yg bertujuan utk mengajak , memberi teladan,
membimbing atau bahkan memaksa setiap anggota masyarakat, agar
patuh terhadap norma2 sosial yg berlaku.
Mayor Polak….
6. Mayor Polak: pengawasan sosial dpt berfungsi sbg penekan
kemungkinan2 pelanggaran thdp norma2, nilai2 dan peraturan2, shg
disiplin dlm klpk cenderung dpt dipertahankan.
7. Jadi fungsi pengawasan sosial: utk mendisiplinkan anggota masyarakat,
dan menghindari atau membatasi penyimpangan perilaku , mencegah
penyelewengan2, meluruskan melanggar norma2 sosial yg berlaku.
8. Teknik pengawasan sosial dpt dilakukan dg 2 cara, yaitu: persuasif
(persuasive) dan kursif (coersive). Cara persuasif : pengawasan dg cara
memberi contoh, mengajak, membimbing pelaku penyimpangan utk
kembali pd pola kelakuan semula sesuai dg norma sosial yg berlaku.
Sedangkan cara kursif: pengawasan dg cara memaksa dan mengancam
pelaku penyimpangan dg kekerasan pisik. Kedua cara ini dpt diterapkan
secara efektif sesuai dg kondisi penyimpangan yg terjadi.
9. Ada juga pengawasan sosial yg dilakukan dg menjatuhkan sanksi, hukum
dan sosial. Sanksi sosial berupa pengasingan, pengucilan dr pergaulan,
sedangkan sanksi hukum berupa proses pengadilan berdasarkan hukum
formal.
10. Abdulsyani: Kepatuhan angg masyarakat thdp norma2 sbg unsur
pengawasan sosial tergantung pd beberapa faktor.
5. CIRI UMUM & TIPE LEMBAGA KEMASYARAKATAN
Gillin dan Gillin, menguraikan beberapa ciri Lembaga Kemasyarakatan
(lembaga sosial), yaitu sbb:
􀂃 Merupakan organisasi pemikiran & pola2 perilaku yg terwujud dr
aktivitas2 kemasyaratan dr cara/perbuatan sampai dg adat-istiadat.
􀂃 proses pelembagaan membutuhkan waktu yg cukup lama u/
mencapai tkt kekebalan tertentu.
􀂃 Mempunyai satu atau beberapa tujuan.
􀂃 Mempunyai alat2 perlengkapan yg dipergunakan u/ mencapai tujuan.
􀂃 Simbol2 merupakan ciri khas lembaga kemasyarakatan, misal: TNI
mempunyai sibol2 tersendiri AL, AU, AD, dll.
􀂃 mempunyai tradisi tertulis/tidak tertulis.
Sedangkan tipe2 Lembaga Kemasyarakatan adalah sbb:
a. Crescive institution, adalah lembaga kemasyarakatan primer krn
terbentuk scr tdk sengaja tumbuh dr adat-istiadat. Misal: hak milik,
perkawinan, agama, dll.
Enacted institution adalah lembaga kemasyaratan yg sengaja dibentuk
u/ memenuhi tujuan tertentu. Misalnya: lembaga utang-piutang,
lembaga perdagangan, lembaga pendidikan dll.
b. Lembaga kemasyaratan berdasarkan sistem nilai2 yg diterima
masyarakat dikategorikan pd:
􀂃 Basic institution adalah lembaga kemasyarakatan yg sangat
penting u/ memelihara dan mempertahankan tata tertib dlm
masyarakat. Misal: keiuarga, sekolah, negara, dll.
􀂃 Subsidiary institution adalah lembaga kemasyaratan yg
dianggap kurang penting oleh masyarakat tertentu. Misal:
lembaga rekreasi.
Ukuran lembaga kemasyaratan termasuk basic institution atau
subsidiary institution tergantung dr masa hidup masyarakat tsb.
c. Lembaga kemasyarakatan dipandang dr sudut penerimaan
masyarakat;
􀂃 Approach atau Social Sanction Institutions, lembaga
kemasyarakatan yg diterima oleh masyarakat, misal; Sekolah,
Perusahaan, dll.
􀂃 Unsanction Institution, lembaga kemasyarakatan yg ditolak
oieh masyarakat. Misal lembaga kemasyarakatan yg
dibentuk oleh para penjahat atau para preman, dll.