Kamis, 21 Oktober 2010

Sistem Sosial Budaya Indonesia

SISTEM SOSIAL BUDAYA INDONESIA

SISTEM- Sistema (yunani) menurut Tatang
1. – Hubungan yang tersusun dari banyak bagian
2. –Hubungan yang berlangsung diantara bagian /kesatuan/komponen
IN-PUT – PEROSES – OUT-PUT
Sistem melekat dalam suatu kehidupan
HUBUNGAN: Fungsional,Sebab - akibat dan Dealektis
Cirri-ciri system
• Banyak bagian
• Bagian-bagian itu saling berhubungan
• Keteraturan hubungan
• Proses hubungan antar bagian tersebut
• Saling ketergantungan satu sama lain
• Perubahan
Oleh W.F Ougbrn dan M.F Nimkoff
System social terdapat individu yang saling berinteraksi sesuai dengan norma dan kesepakatan bersama
Semua organisasi social adalah sebuah siatem karena didalamnya terdapat individu yang saling berinteraksi. Organisasi sebuah system dapat bertahan karena tiap bagian dari organisasi itu dapat menyesuaikan dengan kehendak bersama.
Interaksi dalam sebuah system harus ada keseimbangan.
Hakikat mempelajari system social adlah mempelajari system tindakan, system tingkah laku manusia,ntingkah laku individu yang dilakukan secara sadar atas dasar norma tertentu.
System social dan budaya indonesisa atau system social dan budaya di Indonesia

• System social dan budaya Indonesia mengacu pada pandangan bahwa ada satu system keseluruhan yang dianut oleh bangsa Indonesia.
• System social dan budaya di Indonesia terdiri dari suatu jaringan hubungan yang merupakan satu kesatuan untuk mencapai tujuan tertentu.
Dengan demikian system social budaya Indonesia dan system social budaya di Indonesia dapat dipergunakan bersamaan dan sekaligus dapat dibedakan.
Belajar memeahami dirinya sendiri
Seseorang memiliki keperibadian yang membedakan dengan yang lain perbedaan pembawaan dan pengalamannya.
System keperibadian unsur utamanya adalah factor dasar dan factor ajar.
Seorang individu sebagai makhluk social juga dapat memanusiakan dirinya berkat hubunganya dengan orang lain.
System social yang paling awal mempengaruhi keperibadian individu adalah keluarga.
Dinamika social terjadi karena adanya tarik menarik antara idealism dan kepentingan peraktis. Keteraturan leket dengan kehidupan. Keteraturan itu pertanda adanya system yang melekat dalam kehidupan itu. System yang membangun keteraturan dalam organism, indivvidu dan masyarakat di belekangi oleh suatu motif yang paling penting dipandang dari kepentingan, kelenjutan hidup dan perkembangan masing-masing system serta ditentukan oleh ruang dan waktu serta kondisi yang menyertainya.
Yang penting dalam sekema tindakan manusia menurut Parsons adalah ide yang menyatakan bahwa system pengendalian tindakan manusia tersusun dalam tata urutan yang bersifat sibernetik.
Ultimate reality merupakan realitas yang sebenarnya sulit untuk dapay di buktikan dan diketahui oleh setiap orang yang mempercayai dijadikan sebagai kebenaran
absolute dimana orang lain dipaksa atau terpaksa mempercayainya dan diajarkan sebagai bagian dari suatu kebudayaan. Menurut Talcot Persons dalam setiap pengambilan keputusan maka manusia senantiasa dihadapkan dengan lima pilihan yang disebut variable pola yaitu:
• Mengutamakan kepentingan diri sendiri atau kolektif
• Penggunaan perasaan atau sikap netral
• Penggunaan pedoman umum atau pedoman khusus
• Pilihan antara mutu dan performance atau hasil yang dapat dikerjakan
• Piliha antara diffusness dan specificity
Selain itu dilihat dari system social masih ada dua lingkungan sekunder yakni realitas yang sebenarnya dan realitas yang sebenarnya diluar nalar manusia dan tindakan manusia.
Masyarakat sebagai system social dapat dianalisa dari fungsinya
• Fungsi pemeliharaan pola
Berkaitan dengan hubbungan antar masyarakat sebagai suatu system social dengan sub system cultural. Fungsi system ini adalah untuk memenuhi kebutuhan yang diperlukan bagi kelanjutan kehidupanya.
• Fungsi integrasi
Fungsi ini mencakup koordinasi yang diperlukan atas unit2 yang berbeda satu dengan yang lain.
• Fungsi pencapaian tujuan
Mengatur hubungan antara masyarakat sebagai system social dengan sub system keperibadian.
• Fungsi adaptasi
Fungsi ini meliputi kemampiuan untuk menyesuaikan diri pengaruh luar.
Keempat fungsi system ini sekaligus juga menjadi masalah dasar yang selalu dihadapi setiap system social.